Sebuah Ulasan:
Judul :The Challenges of Online Language Learning: A German Perspective
Sumber : http://www.whirligig.com.au/GlobalEducatorWeb/articles/ChristelSchneider2004.pdf
Penulis : Christel Schneider
Pembelajaran Bahasa secara Berjaringan yang Menantang
Teknologi Internet mempunyai peranan penting dalam pembelajaran bahasa. Hal ini bisa dilihat dengan adanya peningkatan penguasaan media internet oleh para guru dalam menyampaikan materi kepada siswanya. Meskipun pada awalnya banyakpihak yang meragukan system pembelajaran online (berjaringan) dikarenakan guru tidak percaya diri karena tidak mahir menggunakan computer dan berpikir mereka akan menghabiskan waktu ekstra untuk membuat materi pelajaran.
Beberapa keuntungan belajar berjaringan lewat internet, diantaranya:
1. Belajar lebih dapat focus, cepat, dan lebih lengkap dariada media tradisional karena siswa dapat mengulang pelajaran dengan segera mendapat umpan balik.
2. Aktivitas belajar dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing siswa
3. Sumber belajarnya sangat banyak dan dalam bidang apapun, seperti; budaya, sejarah dan politik yang asli dan terbaru.
Hal yang terpenting adalah membuat siswa tertarik dan termotivasi untuk berinteraksi satu sama lainnya. Karena itu pembelajaran berjaringan harus disertai dengan gaya belajar yang bervariasi dan kemampuan guru yang baik.
Pembelajaran berjaringan yang sukses adalah pendekatan yang menggabungkan kegiatan belajar tatap muka disertai dengan penggunaan buku, CD Rom dan CD audio yang sesuai. Hal ini juga disesuaikan dengan target pembelajaran, level belajar dan kompetensi yang dibutuhkan. Pembelajaran berjaringan memerlukan komunikasi khusus, jika dalam belajar secara tatap muka komunikasi dapat dilakukan dengan perbincangan dan raut muka, namun dalam pembelajaran berjaringan komunikasi diungkapkan dalam bentuk tulisan atau simbol-simbol.
Dengan bantuan guru, siswa dapat mengembangkan bahasa yang sesuai untuk berkomunikasi dalam diskusi berjaringan yang bermakna. Seperti cara untuk:
1. Setuju atau tidak setuju dengan sopan
2. Menyanyakan/klarifikasi
3. Mendukung teman
4. Menunjukkan ketertarikan
5. Meminta kepastian
6. Membuat kesimpulan, dll.
Hal tersebut di atas berdasarkan perbedaan gaya berkomunikasi dan latar belakang budaya siswa.
Untuk meningkatkan motivasi siswa, belajar berjaringan harus digabungkan dengan variasi belajar, termasuk penggunaan audio,video, internet juga adanya sesi tatap muka. Halyang terpenting adalah menyediakan suasana belajar yang baik disertai dengan tuntutan guru yang terlatih dan bermotivasi.
Hal-hal positif:
1. Perkembangan teknologi informatika dan komunikasi (TIK) luar biasa pesatnya, menawarkan berbagai kemudahan-kemudahan baru dalam pembelajaran. Kesempatan, fasilitas pembelajaran yang luar biasa karena “dunia” sebagai sumber, perpustakaan, dan ruang belajar.
2. Perkembangan ilmu pengetahuan secara global di seluruh penjuru dunia dapat diketahui, dipelajari dan diikuti. Peserta ajar luwes dan terbuka untuk memilih materi yang akan dipelajari.
3. Bidang ilmu yang akan diperdalam sangat luas, bebas dan mendalam
4. Tidak mengenal batas waktu dan ruang, untuk negara Indonesia sebagai Negara kepulauan e-learning sangat menjawab kebutuhan dimana peserta didik dengan sumber belajar bias terselenggara dengan jarak jauh.
Hal negatif/kendala:
1. Perubahan paradigma belajar harus secara bertahap dan sistematis, belajar secara konvensional adalah suatu interaksi langsung antara peserta didik dan guru, seringkali kualitas pembelajaran ditentukan oleh upaya memotivasi dan disiplin dari pihak guru. E-learning menuntut disiplin, peningkatan kemauan belajar dari diri si peserta didik dan peningkatan keterampilan peserta didik dalam proses belajar tanpa bantuan orang lain.
2. Perkembangan teknologi informatika dan komunikasi (TIK) luar biasa pesatnya, Perlu pendewasaan “membuat melek internet (TIK)” untuk masyarakat ajar
3. Penyediaan sarana parasarana secara bertahap dan berkesinambungan: listrik, elektronika, telepon, jaringan internet, dan infrastruktur yang lain.
4. Perlu adanya kebijakan pemrintah yang mendukung terkondisinya e-learning dalam hal: sarana prasarana, legalitas formal, dan daya serap lingkungan kerja
5. Perlu peningkatan SDM masyarakat ajar di bidang TIK
0 Comment:
Posting Komentar