rss

Translate

Google Translate
Arabic Korean Japanese Chinese Simplified Russian Portuguese English French German Spain Italian Dutch

Senin, 09 November 2009

Tugas Jarkom Artikel X.25

X.25



Apakah sebenarnya protocol X.25 itu?
1. Sebagai salah satu protocol paket switching yang tertua, (Datalink Protocol)
2. X.25 tidaklah sepopuler ‘keturunannya’ (Frame Relay, ATM, dll).

 DEFINISI
       X.25 adalah protocol yang mendefinisikan bagaimana computer (device) pada jaringan
public yang berbeda platform bisa saling berkomunikasi.  Protocol yang sudah distandarisasi
oleh International Telecommunication Union-Telecommunication Standardization Sector (ITU-T).








Device pada X.25 ini terbagi menjadi tiga kategori:
•Data Terminal Equipment (DTE),
•Data Circuit-terminating Equipment (DCE) serta
•Packet Switching Exchange (PSE).
 
Protokol Pada X.25
Penggunaan protokol pada model standar X.25 ini meliputi tiga layer terbawah dari model
referensi OSI.  Terdapat tiga protokol yang biasa digunakan pada implementasi X.25 yaitu:
• Packet-Layer Protocol (PLP),
• Link Access Procedure,  Balanced (LAPB)
• Serta beberapa standar elektronik dari interface layer fisik seperti EIA/TIA-232, EIA/TIA-449,
   EIA-530, dan G.703. 

Lapisan-lapisan X25

Layer 1:
•Physical Layer bekerja dengan elektris atau sinyal.  Didalamnya termasuk beberapa standar
 elektronik seperti is V.35 , RS232 and X.21.

Layer 2:
•Data Link Layer, pada X.25 diimplementasikan ISO HDLC standar yang disebut Link Access
  Procedure Balanced (LAPB) dan menyediakan link yang bebas error antara dua node yang
  secara fisik terkoneksi.  Error ini akan dicek dan dikoreksi pada tiap hop pada network.
•Fasilitas inilah yang membuat X.25 handal, dan cocok untuk link yang noisy, cenderung punya
  banyak error. 
•Protocol modern seperti Frame Relay atau ATM tidak punya error correction dan hanya
  memiliki basic flow control.  Mereka merngandalkan protokol pada level yang lebih tinggi
  seperti TCP/IP untuk menyediakan flow control dan end-to-end error correction.

Layer 3:
•Network Layer yang mengatur komunikasi end-to-end antar device DTE.  Layer ini mengurus
  set-up dan memutus koneksi serta fungsi routing dan juga multiplexing.

Virtual Circuit X.25 
•Sebuah virtual circuit adalah koneksi logical yang dibuat untuk menjamin konektivitas antara
  dua network device.  Sebuah virtual circuit menandai sebuah path logical dua arah dari sebuah
  DTE ke device lain dalam sebuah jaringan X.25. 
•X.25 membuat beberapa user DTE pada jaringan X.25 untuk berkomunikasi dengan
  beberapa DTE lain secara simultan.  Hal ini dimungkinkan karena X.25 mempunyai
  circuitlogical tadi.
•Secara fisik, koneksi ini dapat melalui berapapun node seperti DCE dan PSE.  Beberapa
  virtual circuit bisa disatukan (multiplexing) menjadi sebuah koneksi fisik tunggal.  Kemudian
  koneksi ini bisa dipecah lagi di tempat tujuan, untuk kemudian menyampaikan data pada
  tujuan masing-masing.  
•Sedangkan virtual circuit pada X.25 itu sendiri terbagi menjadi dua, yaitu switch dan
  permanen.
•Switched virtual circuits (SVC) adalah koneksi temporer yang digunakan untuk transfer data
  yang jarang dilakukan.  SVC ini terjadi antar dua DTE yang tiap kali koneksi akan membuat
  koneksi, menjaga hingga mengakhiri sesi yang diperlukan.  SVC ini bisa diibaratkan seperti
  sambungan telepon.  Sebuah koneksi tersambung, data ditransfer lalu koneksi tersebut
  ditutup.
  Tiap DTE pada network mempunyai sebuah alamat DTE unik, penggunaan yang mirip dengan
   telepon.
• Dan permanent virtual circuits (PVCs) adalah koneksi permanen yang digunakan untuk
   transfer
  data yang kerap dilakukan (frekuensi koneksi sering) serta transfer data yang konsisten.  Pada
   jenis ini tidak diperlukan pengadaan sebuah sesi,
• sehingga DTE bisa memulai mentransfer data kapanpun karena sesi PVC ini selalu ada
   (aktif). 
• Untuk membuat suatu koneksi SVC, DTE asal mengirimkan sebuah paket Call Request
   Packet, yang mengandung alamat DTE tujuan.
• DTE tujuan memutuskan akan menerima paket atau tidak.  Kemudian panggilan dari DTE
  asal diterima dengan mengirimkan paket Call Accepted atau dengan mengirimkan paket
  Clear Request apabila DTE tujuan memutuskan untuk tidak menerima koneksi tersebut.
•Setelah DTE asal menerima paket Call Accepted, virtual circuit akan terbentuk dan data lalu
  ditransfer.  Ketika DTE ingin mengakhiri sesi, sebuah paket Clear Request dikirim pada DTE
  pasangannya, yang akan menjawab dengan mengirim sebuah paket Clear Confirmation.

Implementasi X.25
•Contoh cara mengkonfigurasi X.25 dengan perintah encapsulation pada cisco router:
•Router(config)#int s0
•Router(config-if)#encap x25
•Router(config-if)#x25
  adddress dengan metode X.121
•Router(config-if)#x25 ips <16-4096> ips adalah input packet size
•Router(config-if)#x25 win <1-127> win adalah window size
•Beberapa perintah yang dapat digunakan untuk memeriksa konfigurasi X.25 antara lain:
•Router#show x.25 map menampilkan peta alamat x.25
•Router#show x.25 route menampilkan tabel routing x.25
•Router#show x.25 vc menampilkan daftar SVC dan PVC aktif
•Router#show x.25 remote-red tampil mapping lokal&remote IPaddress

Sumber : http://mti.ugm.ac.id/~sujoko/JARINGAN_MATRIKULASI_S2/X25.ppt



0 Comment:

 

Counter

myspace tracker

Who Is Online?

Page Range

Free PageRank Checker
Check Page Rank of any web site pages instantly:
This free page rank checking tool is powered by Page Rank Checker service

Banner Friends

Tukeran Link

Achmad 17

Follow Me